02 Agustus 2007

Mimpi itu benar...seperti kata orang2

Beberapa bulan ini aku sering mimpi, aneh-aneh deh...
Dan kebanyakan dari mimpi itu bener-bener terjadi minggu demi minggu, bulan demi bulan...
Tadinya aku gak begitu percaya sama mimpi, aku anggap sebagai bunga tidur aja yg memang lagi mekar pada saatnya.
Berawal dari mimpi semua gigiku tanggal penuh darah di mulut, aku langsung terbangun karena takut sendiri akhirnya. Berdoa...semoga memang hanya saatnya bunga itu mekar kembali..

Satu minggu setelah mimpi itu, Ortu disetir Adikku nengok ke kost dan sekalian aku ikut pulang.
Kita mampir di klaten karena Bapak kepengen banget bebek goreng yg dulu pernah disinggahinya dengan sepupuku. Hmm....muter2 nyari itu warung sampai bolak-balik...rono-rene...belum ketemu juga warung yg dimaksud, padahal di daerah itu memang semuanya jejer-jejer penjual bebek goreng, tapi ga mau yg itu, maunya yg dipojok dulu itu loh...
Biasanya Ortu gak begini deh, kalau gak ketemu ya sudah cari yg lain...cuma ngebayang aja sih.
Tapi, syukurlah akhirnya ketemu juga kok. Hmm....maknyuuss...emang uenak tenan rasanya.
Kita puas deh....
Malam itu, aku tidur seperti biasanya kalau mudik.

Hiks...I hate Monday...kerja lagi...kerja lagi...belum juga kelihatan ada peningkatan status.
Sendirian di kamar aku berdoa terus supaya mimpi itu hanya bunga yang mekar pada saatnya.

...Yes....I like Friday

Hari Sabtu....
Seperti biasa pulang mudik naik bis "bumel" kembali sukses aku jalanin. Pagi2 aku udah nyampe di rumah lagi. Eh...ada Bapak lagi merapikan taman depan rumah...makanya yg bukain pintu gerbang, Bapak.
Aku langsung masuk kemudian bablas ke belakang nyari Ibu dan yg lainnya dan...sarapan pagi deh.
Malam minggu malam yg panjang....tapi sekarang udah gak yah...
Malam minggu aku ketemu sama pacarku yg main ke rumah...kangen rasanya karena kita memang jarang ketemu karena long distance.

Malam itu, seneng tapi juga sedih karena Bapak kok ternyata sakit, padahal tadi pagi masih baik2 aja...? Langsung dengan Kakakku ditemenin Ibu tentuya, dibawalah Bapak ke dokter spesialis penyakit dalam.
Di rumah berdua, masih dengan perasaan senang aku menunggu Ortu pulang dari periksa.
Tiba-tiba mobil itu datang, Bapak turun dengan wajah tenangnya yg penuh wibawa di sampingnya ada Ibu dan Kakakku. OOh..sepertinya baik2 saja pikirku.
Beberapa menit kemudian aku dipanggil dari dalam rumah, seperti biasa aku menyiapkan makan dengan segala perlengkapannya di meja makan. Setelah semuanya beres aku masuk ke kamar Ortu, kok Ibu seperti packing mau bepergian beberapa hari...?
Ya, Allah ternyata Bapak mendadak diindikasikan kena serangan jantung, bukannya selama ini gak pernah sakit jantung....? Dokter menyarankan untuk segera masuk ICU tapi kenapa Bapak nampak biasa aja kalau aku lihat.
Seperti biasa, Bapak menjalankan ibadah Sholat Isya dan berdoa lamaaaa banget waktu itu sebelum berangkat ke rumah sakit.
Malam itu, aku gak bisa ikut mengantar ke rumah sakit karena tidak ada orang di rumah selain aku.

Sabtu tengah malam aku baru bisa ke rumah sakit karena ada adikku datang. Nampaknya gak parah...tapi kenapa banyak selang di sana-sini. Bapak sudah tertidur.

Hari Minggu....
Hari ini semuanya fokus ke Bapak, semoga akan baik2 saja karena dokter bilang keadaan Bapak membaik. Meskipun begitu, kita berencana memindahkan Bapak ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya biar bisa bener-bener normal kembali. Itu rencana hari Senin.

Hari Senin....
Hari ini aku harus ijin kerja, untungnya atasanku bisa memaklumi dan memberikan kesempatan ijin sampai Bapak sembuh katanya. Alhamdulillah...
Pagi itu, Bapak minta dibuatkan teh tawar seperti biasanya aku membuatkan di rumah setiap harinya. Tapi, aku lihat di meja sebelah tempat tidur masih ada teh setengah gelas dan masih hangat, di sebelahnya ada segelas susu masih utuh. Kata suster susunya dulu harus dihabiskan, mbak...ya akhirnya aku menuruti kata suster itu, sambil menunggu Bapak selesai makan pisang godhog kesukaannya. Alhamdulillah habis juga susu itu diminum. Dan, setelah itu masih juga teh itu diminum oleh Bapak sampai habis.
Setelah itu aku ngobrol sebentar, "Kamu gak apa2 karena ga masuk hari ini...?" tanya Bapak. Aku jawab ga apa2 karena udah diberi ijin bahkan sampai Bapak sembuh. Bapak tersenyum. Dia bilang kalau sebenarnya gak betah baring di rumah sakit, pengennya jalan-jalan karena pegal rasanya, kemudian aku pijet pelan2 di lehernya. Sampai akhirnya....ada yang datang.
Senin itu, mestinya Bapak berangkat pengajian. Makanya siang itu banyak sekali temen2 Bapak yg nengok ke rumah sakit. Mereka semuanya sangat kaget, karena sebelumnya melihat Bapak masih sehat dan masih memberikan ceramah tentang "tabungan di akhirat"....dan banyak yg terkesan.

Aku keluar gantian dengan Ibu, karena aku harus menyelesaikan adminstrasi ICU, karena rencana hari itu sudah boleh keluar dari ICU, pindah kamar bahkan jika memungkinkan pindah rumah sakit yg lebih lengkap. Tapi ternyata malam itu disarankan dokter besok pagi saja.

Hari makin gelap karena memang saatnya malam tiba, hari ini banyak saudara yang menjenguk. Bapak tertidur pulas aku lihat dari luar ICU.

Malam itu aku pulang ke rumah dengan Ibu membawa pakaian kotor dan nantinya akan kembali lagi ke rumah sakit membawa pakaian bersih. Yang jaga di rumah sakit kakakku.

Telepon rumah tiba-tiba berdering, ooh ternyata kakakku dari rumah sakit. Dia cuma bisa bilang "cepetan ke rumah sakit...Bapak...Bapak..."

Malam itu pasien ICU bertambah sehingga yg boleh masuk keluarga hanya 1 orang. Ya...harus Ibu duluan. Kita bertiga dengan kakakku dan adikku menunggu di luar hanya bisa melihat dari jendela....Tapi...loh kok....aku lihat kakakku memompa jantung Bapak berkali-kali...kemudian juga dengan alat pacu jantung berkali-kali.
Tanpa pikir panjang aku masuk ke dalam tanpa menggunakan baju steril rumah sakit disusul kakak dan adikku. Ya Allah....secepat itukah....aku lihat di monitor hanya ada garis lurus panjang.....

Innalillaahi wa inna illaihi roji'uun....Ya Allah...
Bapak meninggal karena mendadak serangan jantung yang lebih akut.








1 komentar:

oniviant mengatakan...

everything happen for a reason...

Bapak pasti bahagia di sana dev..